Surat Surat Atas Dendam Ku “Ku persembahkan atas getirku,yang di jelmakan atas kisahku yang nyata” Pendahuluan Pada usia 16 tahun (2014),masa muda mengalir deras dalam diri seorang remaja,dan khayalan penuh gejolak emosi masih terbakar dalam jiwa,setelah mengalami getirnya cinta,maka di susunlah suatu cerita yang bercerita “Surat Atas Dendamku” ini sebagai awal cerita yang ku tulis.cerita ini hampir semua cerita kegetiran di alami oleh penulis. Surat Pertama. Dalam rintik hujan yang jatuh pada malam itu,masih teringat jelas saat Jum’at malam,malam Sabtu,terdapat ribuan massa di dalam tempurung kepala ku yang bergelayut sejak dari minggu lalu. Setiap langkah yang diiringi kawalan kabut dan hujan yang membasahi tubuhku,pada saat itu aku ragu dan timbul dalam benaku,”Apa lelaki bisa menangis..? karena hal percintaan,”ternyata beberapa detik kemudian maka pecahlah selaput mata ku di dorong oleh lelehan air mata yang mengalur membelah pipi ku,ini bukan sebab cambukan,atau pukulan ma
Berisi Puisi dan Kisah yang ditulis sendiri. Kadang juga menyatut puisi karangan orang lain.