Tetapi untuk mengubur dan menenggelamkan dalam laguna penuh darah itu begitu sukar.
Riak riak sungai diam membisu pura pura tidak melihat luka dibilik jantungku.
Ilalang yang tumbuh di savana menjadi rebahan tubuh ku.
Sampai bintang malam terbit kembali.
Kerlip Venus memancar sendu.
Alangkah indahnya aku bisa menenggelamkan lukisan yang tercipta dari tinta getir ku.
Selama itu senyum mu terus mengiang dalam alam mimpi ku.
Entah dari mana perasaan ghaib itu muncul..?.
Lama aku menahan geretak dalam batinku.
Florence mungkin mengetahui itu.
Indah tapi dibalik itu terdapat gunting dalam lipatan.
Alangkah Indahnya aku melupakan penghianatan itu .
Riak riak sungai diam membisu pura pura tidak melihat luka dibilik jantungku.
Ilalang yang tumbuh di savana menjadi rebahan tubuh ku.
Sampai bintang malam terbit kembali.
Kerlip Venus memancar sendu.
Alangkah indahnya aku bisa menenggelamkan lukisan yang tercipta dari tinta getir ku.
Selama itu senyum mu terus mengiang dalam alam mimpi ku.
Entah dari mana perasaan ghaib itu muncul..?.
Lama aku menahan geretak dalam batinku.
Florence mungkin mengetahui itu.
Indah tapi dibalik itu terdapat gunting dalam lipatan.
Alangkah Indahnya aku melupakan penghianatan itu .
Comments
Post a Comment