Kejadian yang Tom lihat telah menghajar telak Solar plexus-nya – Sebuah pusat perasaan yang berupa ganglion, berada dipean aorta dan dibelakang perut, impul sarafnya yang mengirim sinyal pedih ke otaknya. Membuat semua komponen tubuhnya terasa pahit. Tom segera pergi kerumah temannya dibilangan Cisarua, kesebuah gang dibelakang pasar yang sempit dan lampu yang remang. Lolongan a njing pasar menyalak nyalak galak. Tom berjalan setengah berlari, frequensi nafasnya memburu. Damn ! Hampir aku mati memeras keringat. Ia merogoh telephone genggamnya. Nokia 3310. Dengan lugunya ia melepas handphone android versi teranyar, Tom terlalu gila dengan cinta. Jauh melampaui kejahatan sang pujaanya. Ia menekan keypadnya dengan cepat, menyiangi kontaknya. Ia menelephone nomor temannya yang sekaligus adik kelasnya. Tuuttt…. Tidak nyambung. Sinyalnya tumbang. “ Sial, masih saja kesialan ini menimpaku “ Desis Tom dengan nada mengumpat. Tom mem
Berisi Puisi dan Kisah yang ditulis sendiri. Kadang juga menyatut puisi karangan orang lain.