Kuteringat sebuah kisah..
Tentang Ujang dan Icih..
Kisah tentang Ujang yang jatuh hati pada Icih..
Tentang Ujang dan Icih..
Kisah tentang Ujang yang jatuh hati pada Icih..
Ujang dan Icih adalah teman yang selalu berbagai derai tawa, kadang juga muram duja..
Saling bercerita tentang taksiran, kadang saling menguatkan asa..
Saling unggah cerita diantara mereka, saling eksplorasi bahasa gaulnya..
Hingga masa menyeret mereka..
Ujang lama lama jatuh hati pada icih, kenapa ? Ujang pun tak tahu ? Penulis juga sama bego-nya gak tau juga, Hanya Tuhan. Hanya Tuhan..
Mereka sering berbagi senyum, berbalas tatapan mata, berbalas tatapan mata seperti berbalas pantun..
Ujang Jatuh hati wahai kawan, tak tahu dengan Icih ? Icih hanya melirik indah sambil tersenyum alihkan topik bicara..
Teman icih pun, si onah, endah, nining ikut memberikan semangat untuk Ujang melemparkan diri kedalam dasar hati Icih..
Si Rustam teman ujang pun tahu ? si Rustam juga mengompori ujang
Sebenarnya Ujang bukan takut remuk jatuh kedalam jurang Icih, tapi ia takut kehilangan ngarai menganga itu sendiri, ia tak mau kehilangan itu, tak mahu..
Ketika mereka berdua, berdua saja, Ujang ingin utarakan rasa, tapi sial ! Rahang ujang menegang seperti beton ! Icih hanya lirik lirik indah saja !
Ujang menyerapahi, merutuki diri..
Ingin kucolok mata Icih ! kenapa ? lirikan mata Icih tambah membakar dada Ujang..
Marilah pembaca, mari doakan Ujang agar punya keberanian..
Saling bercerita tentang taksiran, kadang saling menguatkan asa..
Saling unggah cerita diantara mereka, saling eksplorasi bahasa gaulnya..
Hingga masa menyeret mereka..
Ujang lama lama jatuh hati pada icih, kenapa ? Ujang pun tak tahu ? Penulis juga sama bego-nya gak tau juga, Hanya Tuhan. Hanya Tuhan..
Mereka sering berbagi senyum, berbalas tatapan mata, berbalas tatapan mata seperti berbalas pantun..
Ujang Jatuh hati wahai kawan, tak tahu dengan Icih ? Icih hanya melirik indah sambil tersenyum alihkan topik bicara..
Teman icih pun, si onah, endah, nining ikut memberikan semangat untuk Ujang melemparkan diri kedalam dasar hati Icih..
Si Rustam teman ujang pun tahu ? si Rustam juga mengompori ujang
Sebenarnya Ujang bukan takut remuk jatuh kedalam jurang Icih, tapi ia takut kehilangan ngarai menganga itu sendiri, ia tak mau kehilangan itu, tak mahu..
Ketika mereka berdua, berdua saja, Ujang ingin utarakan rasa, tapi sial ! Rahang ujang menegang seperti beton ! Icih hanya lirik lirik indah saja !
Ujang menyerapahi, merutuki diri..
Ingin kucolok mata Icih ! kenapa ? lirikan mata Icih tambah membakar dada Ujang..
Marilah pembaca, mari doakan Ujang agar punya keberanian..
Comments
Post a Comment