Skip to main content

Pengalaman Bersama Motor Tua

Astrea Legenda2 


Berkendara sudah menjadi rutinitas masyarakat dunia saat ini, bahkan beberapa menjadikannya sebagai hobi, riding kalau istilahnya. Mulai dari roda empat hingga roda dua, setiap orang punya prefensi masing-masing dalam memilih kendaraan apa yang akan ditunggangi.
 Dahulu mungkin orang berkendara naek kuda, gagah-gagahan surai, sekarang gagah-gagahan CC di aspal bahkan suka ada yang arogan juga yang bawaanya pengen ngelempar pake helm.
 Kalau gue lebih prefer mengandarai motor tua, karena motor tua itu punya sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh kalimat, apalagi kalau originalitas masih terjaga. 
 Diawali dengan Vespa P150Xe tahun 1986 atau Exclussive 1, ini motor hasil kasih pinjem gan, itung-itung manasin motor katanya. Vespa telor asin ini punya mesin yang jos gandos gan, dipake 9 kali bolak balik Bogor-Bandung plus harian gak pernah mogok, gue juga heran kenapa, tapi Vespa ini punya knalpot yang berisik karena punya lobang knalpot ukuran jumbo diatas rata-rata, kalau Vespa ini lewat, anak kosan udah pada paham kalau itu gue yang datang.
 Lanjut ke Astrea, awalnya ane pake Astrea Grand tahun 1990-an, gue gak inget tahun pastinga karena cuman BPKB only, mesinnya jahat karena pake piston jupiter tapi kendalamya suka overheat gitu, alhamdullilah ada yang minta kembalian dari Astrea Legenda 2 dengan surat-surat lengkap, bodinya mulus, gue cuman nambah 700k saat itu. Astrea Legendanya gue pasangin pake knalpot Karisma tapi konsekuensinya suspensi harus rada turun sedikit. 
 Soal konsumsi BBM gimana? Relatif sih. Kalau pake Vespa emang agak boros plus ada biaya oli samping, kalau Legenda mah irit.
 Nah segitu aja curhatan gue soal motor tua, kalau mau nanya silahkan nanya dikomentar aja, Inshaa Allah gue jawab.

Berikut foto-foto penampakan sang motor tua. 
Vespa P150Xe


















Comments

  1. TINNIRTY HOTEL | TIPS OF THE TINNIRTY HOTEL
    TIPS titanium steel OF THE TINNIRTY HOTEL · HOTEL TOWN · TIPS OF THE TINNIRTY titanium car HOTEL · TIPS OF THE titanium undertaker TINNIRTY HOTEL · TOWARD HOTEL titanium road bike · TIPS OF used ford escape titanium THE TINNIRTY HOTEL.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sobirin yang jatuh cinta

Dipersembahkan untuk seseorang yang nun jauh disana, dibalik gunung, yang suka tahu bulat dan Kawanku yang bernama M.H. Sobirin Diatas balkon lantai dua. Pukul dua belas malam. Angin dingin yang rasanya merobek kulit, melumatkan daging, dan menggigit tulang. Angin itu merasuk kedalam tubuh yang ringkih – tubuh yang kurang gizi karena kebanyakan makan beras murah, satu tingkat diatas beras berkutu, satu tingkat diatas beras raskin Bulog. Manusia malang itu masih saja memeluk lutut. Lagu Lonely dari Christina perri terdendang dari handphone made in china itu, terkadang terdengar suara distraksi yang kemrosok jika sampai pada nada yang tinggi. Kemejanya berkibar terkena angin malam.             Matanya yang polos itu, yang terlihat botak seperti tak punya alis mata menatap kosong kearah lalu lalang kendaraan di jalan A.H. Nasution. Kelebat lampu kendaraan, suara klakson, dan teriakan sopir, debu-debu semuanya seperti bergerak dalam hening dan lambat. Hati pengamat itu sedan

Cerpen : Gebetan Syariah

Malam ini gue jalan sama gebetan. Gue mau jalan sama Dita, kita beda sekolahan jadi sering kangen kangen gitu karena kita jarang ketemu. Gue udah mandi dan duduk didepan cermin dengan tatapan memuja, sambil bilang “ Kamu ganteng, kamu ganteng “ Dan manyunin bibir biar keliatan imut. Nyokap buka pintu dan liat gue merancau sendiri ngomong “kamu ganteng “, bibir monyong didepan cermin, dimana keadaan gue cuman pake handuk doang karena abis mandi. Gue membeku, nyokap menatap gue dengan tatapan nanar lalu menaruh deodorant roll di meja gue lalu pergi tanpa suara.             Gue ambil deodorant itu dan gue olesin diketiak gue, kaos warna item gue pilih buat menyamarkan gelambir yang udah berundak undak, gue pake celana jeans belel. Pas nyisir rambut entah kenapa ketek gue terasa terbakar. Pedes. Gue meringis lalu berteriak kalap keluar kamar. Gue buka baju didepan bokap yang lagi nonton tivi dan gue pajang ketek gue didepan kipas angin yang menyala. Masih pedes, gue berlari kearah dap

Sobirin : Berlari Terengah-engah

            Dengan sayap yang terjalin dari bulu burung dan tetesan lilin, ia terbang menembus angkasa. Menerjang angin dan terus mengejar matahari. Kecintaan dan rasa penasarannya terhadap matahari jugalah yang membunuhnya, sehingga ia jatuh dan tenggelam di lelapnya samudra. Begitulah Icarus mencintai matahari. Sobirin menutup buku yang ia baca, lalu ia memandang langit-langit kosannya dengan puluhan ribu pertanyaan. Pertanyaan itu tidak terjawab oleh dirinya sendiri dan ia pun mendengus pada dirinya sendiri.             Ia turun ke lantai bawah, mengubek-ubek nasi dingin di ricecooker, mengaduk-aduk bumbu yang ada. Rasa lapar menggerakan persendian pemalas Sobirin. Sobirin mengiris bawang, cabai, dan terasi dengan malas. Mengoseng-oseng dengan malas, menyajikan dengan malas, makan dengan bersemangat sampai-sampai berkeringat.             Selepas makan, Sobirin mandi. Biasanya Sobirin hanya mencuci muka dan menggosok gigi akan tetapi mengingat ia sudah tidak mandi selama 3 ha